mencampurkan telur mentah dalam minuman seperti jamu, teh, minuman energi atau makanan sudah menjadi kebiasaan sejumlah orang yang ada disekitar kita.
Telur mentah yang biasa digunakan untuk campuran minuman dan makanan itu dipercaya cukup higienis dan cukup aman dikonsumsi. Adakah bahaya konsumsi telur mentah?
Meskipun
ada beberapa penyakit yang ditimbulkan dari makanan yang masih mentah
namun masih banyak orang yang memasak makanannya tidak sampai
benar-benar matang. Banyak
kontroversi yang terjadi mengenai konsumsi telur mentah ini. Ada
beberapa ahli yang mengatakan bahwa risiko seseorang terkena penyakit
jika mengonsumsi telur mentah sangatlah kecil.
Tapi
ada juga yang menganggap sebaliknya karena di dalam telur mentah
terdapat suatu bakteri berbahaya. Data statistik secara global
menunjukkan hanya ada sekitar 1 dari 30.000 ribu telur yang
mengandung bakteri ini. Tapi tidak ada satupun orang yang mengetahui
secara pasti telur mana yang terbebas dari bakteri berbahaya ini.
Berikut ini alasan kenapa Telur mentah kurang baik bagi kesehatan :
Zat Avidin
dapat juga diartikan sebagai “albumin yang lapar”. Bagi embrio ayam
berfungsi sebagai pembunuh bakteri perusak (toxic) dari luar, dan juga
berfungsi sebagai pelindung unsur-unsur gizi lain di dalam telur.
Buruknya Avidin adalah karena Avidin mampu mengikat biotin, sehingga
dapat menghambat penyerapan vitamin dan mineral oleh tubuh.
Selain itu Zat Avidin juga dapat menyebabkan gejala kebotakan, dan penyakit dermatitis (Exsim
kelainan kulit yang mana kulit tampak meradang dan iritasi ). Jadi jika
Ada yang makan telur terus gatal-gatal, ada kemungkinan telur yang di
makan itu belum matang atau hanya setengah matang saja.
Zat Avidin dalam telur dapat dihilangkan dengan cara memanaskan telur pada suhu 18 derajat Celsius selama 5 menit,
kecuali untuk telur yang telah mengalami fermentasi, seperti telur
“1.000 tahun” dari Cina, yang memerlukan waktu pemanasan 18 kali lebih
lama.
Salmonela adalah suatu bakteri yang dapat menimbulkan keracunan (Salmonella food poisoning), dapat menyebabkan tifus dan disentri dengan
gejala-gejala seperti mual, muntah, sakit perut, sakit kepala,
kedinginan, demam, dan diare. Bakteri ini dapat menyusup ke dalam telur
sewaktu telur masih dalam “kandungan”, namun yang paling sering setelah
dikeluarkan, terutama apabila kebersihan kandang dan lingkungan kurang
diperhatikan.
Telur
mentah atau telur setengah matang, yang biasanya terkandung dalam
home-made mayonnaise, fla, beberapa dessert seperti chocolate mousse,
tiramisu atau ice cream. Kandungan telor mentah pada makanan-makanan
tersebut bisa menyebabkan ibu keracunan salmonella hingga sakit parah.
Untuk
menghindari terjadinya keracunan salmonela, Departemen Pertanian Amerika
Serikat (USDA) mengharuskan melakukan pemanasan (pasteurisasi) minimal
selama 3,5 menit pada suhu 56,7 derajat Celsius atau 6,2 menit pada suhu
55,5 derajat Celsius untuk putih telur, dan 6,2 menit pada suhu 60
derajat Celsius untuk telur utuh.
Ovomucoid merupakan protein pada telur yang memiliki aktivitas antitripsin. Zat Ovomucoid dapat menyebabkanmanifestasi kulit (urtikaria, gatal, merah, bengkak, papula, vesikula) dan manifestasi saluran pernapasan(batuk, wheezing). Agar Ovomucoid tidak sampai merugikan sebaiknya tidak memberi bayi dan anak,
terutama yang memiliki “bakat” alergi (intrinsic allergic potency)
putih telur, apalagi dalam keadaan mentah. Langkah berikutnya adalah
untuk membiasakan memakan telur yang telah matang.
Dengan
pemanasan pada suhu 80 derajat Celsius selama 30 menit, sekitar 90%
aktivitas ovomucoid dapat dihancurkan. Sedangkan pada pemanasan dengan
suhu 90 derajat Celsius selama 15 menit, seluruh kekuatannya bakal
hilang.
Melamin merupakan bahan yang biasa digunakan diantaranya untuk memproduksi plastik, pupuk, dan cat.
Diduga, bahan tersebut masuk telur lewat pakan yang diberikan kepada
ayam. Beberapa pakar kesehatan mengatakan, dengan kadar yang sangat
kecil, melamin sebetulnya tidak menimbulkan potensi bahaya. Namun, dengan kadar sebanyak itu, unsur ini disebut-sebut mampu menimbulkan batu ginjal hingga gagal ginjal.
Pasalnya,
hingga saat ini belum ditemukan cara untuk menetralisasi melamin dalam
telur, maka langkah yang paling tepat guna menghindarinya adalah dengan tidak mengonsumsi telur yang mengandung melamin,
baik yang sudah matang, setengah matang, apalagi mentah. Maka langkah
bijaksana untuk menghindarinya lebih baik hanya mengonsumsi telur yang
matang saja.
Jadi perlu
diingat, memakan telur mentah ada bahaya keracunan akibat baketri dan
zat avidin di dalam telur mentah bisa mengikat biotin dengan gejala mengantuk, penurunan berat badan, insomnia, gangguan pada kulit serta nyeri pada ototnya. Hal ini disebabkan oleh terganggunya metabolisme dari zat makronutrien dalam tubuh.
Post a Comment
Pembaca yang baik selalu meninggalkan jejaknya, Silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan ^_^
friendConnectJs/>- Dilarang berkomentar menggunakan Live Link !!!
- Dilarang promosi disini !
- Berkomentarlah dengan sopan dan bijak sesuai dengan isi konten !!!